PUMP KKP

Pengembangan Usaha Mina Pedesaan Kelautan dan Perikanan

Tiga Provinsi Alami Lonjakan Produksi Kakap, Target Produksi Tercapai 114,76 persen

Ikan kakap adalah satu dari sekian banyak jenis ikan yang hidup di perairan laut. Kakap merupakan ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi baik untuk konsumsi dalam negeri maupun untuk pasar ekspor.

Kakap termasuk ikan yang memiliki toleransi yang tinggi terhadap kadar garam karenanya kakap dapat dibudidayakan di perairan laut atau perairan payau. Kakap juga termasuk ikan katadromous yaitu dibesarkan di air tawar dan kawin di perairan laut. Oleh sebab itu, kakap selain dapat dibudidayakan di perairan laut dan payau juga dapat dibudidayakan di perairan tawar. Saat ini, walaupun sebenarnya kakap dapat dibudidayakan di perairan tawar seperti halnya ikan bandeng namun menurut laporan data statistic dari daerah belum didapati daerah yang telah mengembangkan budidaya kakap di air tawar. Kakap lebih banyak dibudidayakan di perairan laut dan perairan payau.Menurut laporan data statistic dari daerah pada tahun 2010 di dapati bahwa produksi ikan kakap dari budidaya laut sebesar 2.311 ton dan budidaya tambak sebesar 3.427 ton. Sentra budidaya ikan kakap dengan metode karamba jarring apung (budidaya laut) terletak di provinsi Kepulauan Riau dan Sumatera Utara sedangkan sentra budidaya ikan kakap di tambak terletak di provinsi Kalimantan Tmur dan Jawa Barat.

Tidak semua provinsi melakukan usaha budidaya ikan kakap. Padahal potensi budidaya ikan kakap baik di laut maupun di tambak sangat potensial. Tidak banyaknya yang melakukan budidaya kakap disebabkan sulitnya mendapatkan benih dalam jumlah yang cukup dan juga mahalnya biaya dalam melakukan budidaya ikan kakap ini. Selain itu, harga jual yang rendah dibandingkan ikan laut lainnya seperti kerapu menyebabkan para pembudidaya lebih senang membudidayakan ikan kerapu yang memiliki margin keuntungan sangat tinggi dan juga kemudahan dalam memperoleh benih dan pasar.

Hasil pengolahan data untuk uji beda satu rata-rata terhadap capaian target produksi ikan semua provinsi menghasilkan nilai signifikansi hitung sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai alpha sebesar 0,05 yang berarti capaian target produksi ikan kakap tidak sama dengan 100 namun hal ini belum dapat disimpulkan bahwa capaian target ikan kakap semua provinsi tidak mencapai target. Perlu dilakukan uji lanjutan dengan menggunakan interval kepercayaan 95 persen. Tes interval kepercayaan 95 persen menunjukan nilai negative artinya capaian target produksi berada dibawah 100 persen. Ini menunjukan bahwa rata-rata setiap provinsi yang ditargetkan ikan kakapnya, tidak memenuhi target yang telah ditetapkan. Hal ini tentu berbanding terbalik dengan capaian target secara nasional yang telah memenuhi target.

Hasil uji beda satu rata-rata untuk capaian target produksi ikan kakap ini menunjukkan bahwa sebenarnya semua provinsi tidak mencapai target bahkan bila melihat rata-rata capaian produksi ikan kakap provinsi nilai hanya sebesar 52,39 persen. Angka ini menjadi peringatan bagi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya bahwa capaian produksi ikan kakap dapat terpenuhi karena adanya lonjakan produksi yang cukup signifikan di tiga provinsi saja sementara yang lainnya data produksinya turun atau tidak mencapai target.

Untuk menjaga ketercapaian target produksi ikan kakap secara nasional tidak mungkin mengandalkan produksi 3 provinsi saja karena seperti yang telah dijelaskan di atas, hal ini bisa menyebabkan penurunan data yang sangat drastis bila ketiga daerah yang menjadi sentranya budidaya ikan kakap mengalami masalah karena itu perlu dipikirkan langkah-langkah untuk memacu produksi ikan kakap di daerah lainnya dengan mempersiapkan sumber daya primer dan sekundernya seperti ketersedian benih, pakan, pasar dan sarana lainnya yang mendukung peningkatan produksi ikan kakap.

Penulis: PUMP (Pengembangan Usaha Mina Pedesaan)

Informasi seputar Program PUMP-PB KKP

Komentar ditutup.